Pusat Informasi dan Publikasi MAN 3 Majalengka

Wednesday, August 7, 2024

Membedah Kasus Vina Cirebon menurut Hukum Jinayat pada Pelajaran Fikih di MAN 3 Majalengka



Kasus Vina yang sedang marak diperbincangkan tak luput dijadikan contoh oleh Guru Fikih MAN 3 Majalengka. Firman Saefatullah yang mengampu pelajaran fikih di kelas XI mengemas kasus tersebut menjadi bahan diskusi yang menarik pendalaman materi pada bab Jinayat. Kamis, 7/8/2024.

Dalam pembahasan Bab Jinayat, ada satu sub materi yang membahas secara rinci contoh-contoh tindak pidana dalam prespektif hukum syariat tersebut. salah satunya adalah pembahasan tentang pembunuhan. dari mulai definisi pembunuhan menurut hukum syari'at hingga membedahnya melalui pasal-pasal di dalam KUHP atau hukum positif dan berbagai foneomena yang menyertainya.

Agar semakin intens pembahasannya, Firman membagi siswanya ke dalam lima kelompok dengan pembagian yang acak. Diskusi dimulai dengan pemilihan ketua kelompok, notulen dan tim pencari data. Semua anggota kelompok mempunyai tugas masing-masing yang saling melengkapi satu sama lain.

Untuk memenuhi unsur pembelajaran yang mengarustamakan kolaborasi, saya membagi siswa di kelas kedalam kelompk-kelompok kecil dan membagi pula tugas masing-masing anggota di dalamnya. hal ini dimaksudkan untuk memudahkan alur pembahasan dan mengefektifkan penugasan selama berlangsungnya diskusi, ujar Firman.

Langkah berikutnya membagikan item pertanyaan kepada masing-masing kelompok. Pertanyaan dibuat berbeda atar kelompok, satu kelompok membahas satu pertanyaan. Selain jawaban atas pertanyaan itu anggota kelompk juga harus mencari dalil penguatnya, baik dari dalil al Qur'an, hadits maupun pendapat Ulama di kitab-kitab Fikih klasik.

Satu kelompok membahas pengertian pembunuhan, kelompok yang lain diminta untuk membedah motif atau latar belakang terjadinya pembunuhan, ada juga yang membahas sanksi atau hukuman bagi parapembunuhnya dan hikmah dari dilarangnya pembunuhan, terang Firman.



Kegiatan pembelajaran ini di akhiri dengan presentasi dari masing-masing kelompok. Peserta didik dalam mempresentasikan, mengajukan pertanyaan dan menyanggah pendapat yang lain terlihat sangat antusias dan bergembira tak pelak tawa bersama pun tercipta di sela-sela presentasi.

Kasus Vina yang begitu fenomenal ternyata bisa dijadikan sebagai bahan pelajaran yang menarik untuk anak didik. Pembelajaran jadi tidak terkesan monoton dan tekstual, tapi konteksnya dapat dirasakan oleh peserta didik sehingga keilmuan yang dibahas tidak terasa kering dari makna. Pungkas Firman. 


Kontributor : Firman Saefatullah

1 comment:

  1. Subhanallah mantaff...luar biasa, Penerapan pembelajaran tidak hanya sebatas pengetahuan akan tetapi langsung di paraprasekan dalam konteks kekinian...lanjutkan suxes Mas...

    ReplyDelete