Pusat Informasi dan Publikasi MAN 3 Majalengka

Monday, September 23, 2024

Upacara Bendera MAN 3 Majalengka: 7 Kalimat Perlu Istiqomah

Majalengka (Humas)– Seperti biasa, MAN 3 Majalengka mengadakan upacara bendera setiap Senin pagi di halaman madrasah. Pada kesempatan kali ini, upacara tanggal 23 September 2024 dipimpin oleh Jali Rojali, S.Pd.I sebagai pembina upacara. Bertugas sebagai petugas upacara adalah siswa kelas XI A, yang melaksanakan tugas dengan tertib dan khidmat.

Upacara dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan madrasah, di antaranya Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah, Tata Usaha, serta seluruh guru dan siswa-siswi MAN 3 Majalengka. Suasana pagi itu terasa khusyuk, penuh dengan semangat nasionalisme dan kekhidmatan.

Dalam amanatnya, Jali Rojali, S.Pd.I menyampaikan pesan penting yang mengutip dari kitab Tanbihul Ghafilin karya Al-Faqih Al-Imam Abu Al-Laits As-Samarqondi. Beliau menjelaskan tentang tujuh kalimat yang harus di-istiqomahkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Barangsiapa yang mengistiqomahkan tujuh kalimat ini, maka dia adalah orang yang mulia di sisi Allah SWT dan para malaikat. Allah akan mengampuni dosa-dosanya, meskipun sebanyak buih di lautan. Selain itu, ia akan merasakan nikmatnya ketaatan, dan hidup matinya akan selalu mendapatkan kebaikan,” ujar Jali Rojali dalam amanatnya.

Adapun tujuh kalimat yang disampaikan beliau adalah sebagai berikut:

  1. Basmallah (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ) sebelum memulai setiap pekerjaan.
  2. Alhamdulillah (الْـحَمْدُ للهِ) setelah menyelesaikan pekerjaan.
  3. Astaghfirullah (أَسْتَغْفِرُ اللهَ) ketika lisannya mengucapkan sesuatu yang tidak ada faedahnya.
  4. Insya Allah (إنْ شَاءَ اللهُ) ketika hendak melakukan pekerjaan esok hari.
  5. Laa haula wa laa quwwata illaa billaah (لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ) saat menghadapi sesuatu yang tidak disukai.
  6. Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun (إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ) ketika ditimpa musibah.
  7. Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah (لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللّٰهِ) yang senantiasa diucapkan lisan sebagai bentuk keimanan.

Amanat yang disampaikan diharapkan menjadi pengingat dan motivasi bagi seluruh peserta upacara untuk senantiasa menjaga kebiasaan baik ini dalam kehidupan sehari-hari. Setelah upacara berakhir, kegiatan belajar-mengajar dilanjutkan dengan semangat baru.

Kontributor : Jali Rojali, S.Pd.I
Editor : Nana Misnara

No comments:

Post a Comment