Aku cinta tapi lara,
Aku bunga mekar di kesunyian,
Mekar dalam lara, gugur dalam kerinduan,
Kelopak merah ku bukan lagi tentang cinta,
Melainkan luka yang membekas di hati.
Pagi yang dingin,
Air hujan merintik tanpa henti,
Menggambarkan hati yang sedikit sakit,
Dan angin membawakan bisik,
Tapi yang aku inginkan hanya kehangatan.
Kenapa,
Ini begitu sakit,
Mengakar di tanah hanya untuk rapuh lagi,
Cinta ini memahat sunyi,
Dalam gurat takdir yang kau tak mengerti.
Aku bertahan,
Bukan untuk mekar lagi,
Melainkan untuk memahami,
Bahwa tidak semua keindahan cinta,
Layak untuk di perjuangkan,
Walaupun itu terasa menyakitkan.
No comments:
Post a Comment