Oleh : Fuzi Ahwaliyatinnur
LATAR BELAKANG MASALAH
Berawal dari kecemasan
semakin meningkatnya kasus kematian dan positif covid di lingkungan kami belakangan
ini, saya terpanggil untuk mengetahui
apa yang menjadi penyebab utamanya.
Dari Kominfo mencatat
sebanyak 1.733 hoaks atau berita bohong terkait covid 19 dan vaksin, yang
tersebar diberbagai media sosial seperti FB, maupun aplikasi berbagi video
YouTube, tiktok dan Instagram.
Di lingkungan di mana
saya tinggal, terlihat banyak sekali masyarakat dan teman teman yang abai
dengan protokol kesehatan (prokes) yang sering disosialisasikan pemerintah,
baik dalam bentuk brosur, spanduk ataupun penjelasan aparat desa secara
langsung maupun melalui media sosial
yang ada sebagai penghubung.
Para ahli mengatakan, virus
ini sangat berbahaya bahkan seringkali mematikan terutamanya pada manula dan
orang dengan penyakit bawaan. Menurut ahli pula, Penderita positif covid-19 ini
seringkali disebabkan oleh prilaku abai
terhadap disiplin prokes dimasyarakat. Itu sebabnya, pemerintah melakukan banyak tindakan upaya pencegahan
penyebarannya.
Yang menjadi fokus saya
adalah, betapa banyaknyapun pemerintah
mengusahakan pencegahan, tetap saja ada sebagian
teman teman begitu tidak peduli
dengan anjuran pemerintah untuk selalu
menjaga protokoler kesehatan. Mereka melakukannya seperti bukan karena
keharusan dan kesadaran, tetapi hanya karena takut ditegur atau dihukum.
Pelaksanaan protokoler kesehatan
dimasa pandemi di masyarakat, menurut saya, harus didasari oleh pengetahuan
yang baik dan benar tentang bahaya virus covid-19.
Saya meyakini sikap dan
perilaku yang tepat hanya dapat dilahirkan dari pengetahuan yang benar. Seperti
hadits yang pernah saya baca.
Dari Syaqiq Al Balkhi, mengatakan :
“Masuk dalam amalan hendaklah diawali dengan
ilmu. Lalu terus mengamalkan ilmu tersebut dengan bersabar.
Kemudian pasrah dalam berilmu dengan ikhlas. Siapa yang tidak memasuki amal
dengan ilmu, maka ia jahil (bodoh).”
Sumber :https://rumaysho.com/3704-nasehat-ulama-amalkanlah-ilmu.html
RUMUSAN
MASALAH DAN TUJUAN MASALAH
Dalam penelitian ini,
saya ingin mengetahui, pengetahuan
dan sumber yang seperti apa yang
dimiliki oleh teman-teman, serta akan
melahirkan sikap dan prilaku yang bagaimana di lingkungan masyarakatnya?
Penelitian ini bertujuan
untuk memberikan gambaran apakah sikap dan prilaku disiplin prokes di masyarakat berhubungan dengan pengetahuan tentang covid-19 yang diyakininya?
MANFAAT
PENELITIAN
Sebagai siswa dan
sekaligus remaja saya berharap, saya dan
teman-teman senantiasa belajar mendapatkan informasi yang benar tentang bahaya
virus covid-19 dari sumber informasi yang dapat dipercaya, sehingga sikap dan
prilaku disiplin prokes kami lahir dari
pemahaman yang baik dari pengetahuan yang kami yakini tersebut.
Saya juga beraharap bahwa
kami, siswa MAN 3 Majalengka dapat menjadi
contoh kepada masyarakat di lingkungan tempat kami tinggal dalam
melakukan disiplin protokoler kesehatan
yang bertanggung jawab di masa pandemi. Sehingga kami dapat membantu pemerintah
dan dinas kesehatan daerah, dalam menekan penyebaran covid-19 di lingkungan
kami.
KAJIAN
TEORI
Timbulnya perilaku
diawali dari domain kognitif
(pengetahuan). Adanya stimulus yang diterima, membentuk pengetahuan baru.
Selanjutnya timbul respon batin dalam bentuk sikap terhadap objek yang diketahui. Objek yang diketahui dan
disadari secara penuh akan menimbulkan respon yang berupa perilaku (Benyamin Bloom
dalam Dudi, 2016).
Pengetahuan dapat
dimaknai sebagai informasi yang dapat ditindaklanjuti atau informasi yang dapat
digunakan sebagai dasar bertindak untuk
mengambil (kaswan, dalam Dudi, 2016)
TINJAUAN
PUSTAKA
COVID-19 (coronavirus disease 2019)
adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2,
yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019.
COVID-19 ini dapat menimbulkan gejala gangguan pernafasan akut seperti demam di
atas 38°C, batuk dan sesak nafas bagi manusia. Selain itu dapat disertai dengan
lemas, nyeri otot, dan diare. Pada penderita COVID-19 yang berat, dapat
menimbulkan pneumonia, sindroma
pernafasan akut, gagal ginjal bahkan sampai kematian.
COVID-19 dapat menular dari manusia ke
manusia melalui kontak erat dan droplet (percikan cairan
pada saat bersin dan batuk), tidak melalui udara. Virus yang menyebabkan COVID-19 terutama
ditransmisikan melalui droplet
(percikan air liur) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin,
atau menghembuskan nafas. Droplet ini terlalu berat dan tidak bisa bertahan di
udara, sehingga dengan cepat jatuh dan menempel pada lantai atau permukaan
lainnya.
Kita dapat tertular
saat menghirup udara yang mengandung virus jika Anda berada terlalu dekat
dengan orang yang sudah terinfeksi COVID-19. Kita juga dapat tertular jika
menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi lalu menyentuh mata, hidung, atau
mulut Anda.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif.
Subjek
penelitiannya adalah siswa MAN 3 Majalengka.
Sampel dipilih
secara acak, sebanyak 4 orang dari tiap
kelas X – XII sebanyak 18 rombongan belajar/kelas. Jadi terdapat 32 0rang siswa
siswi.
Teknik dan alat pengumpulan data : Akan
dilakukan prngumpulan data dengan menggunakan kuesioner (angket)
RENCANA
ANALISIS DATA
Dari jawaban kuesioner yang dibuat, akan diketahui
berapa persentasi siswa yang mendapatkan info
segala hal tentang pandemic covid-19 (sumber berita resmi, gejala umum
penyakit, penularan, perawatan dan pencegahannya). Dan berapa persen
tindakan-tindakan pencegahan yang dilakukan siswa dalam menjalankan prokes dikesehariannya.
JADWAL
PENELITIAN
1 September 2021 – 1 Oktober 2021
DAFTAR PUSTAKA
Dudi
Hartono, 2016, Psikologi, Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
http://Pikobar.jabarprov.go.id,
diakses 9Juli 2021
https://www.kemkes.go.id,
Diakses 9 Juli 2021
https://rumaysho.com/3704-nasehat-ulama-amalkanlah-ilmu.html, diakses 9
Juli 2021
Mujiburrahman,
M.E. Riyadi, M.U. Ningsih, (2020), Pengetahuan berhubungan dengan Peningkatan
Perilaku Pencegahan Covid-19 di Masyarakat, diakses dari http://jkt.poltekes-mataram.ac.id.
Sugiyono,
2017, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung
No comments:
Post a Comment